Puasa Paling Khusus

Written By IMAGINATION on Jumat, 29 Juli 2011 | 21.12

Berdasarkan riwayat, puasa setidaknya dibagi dalam tiga kategori. Yaitu, puasa orang awam, puasa oraang khusus serta puasa orang yang paling khusus. Untuk kategori pertama, puasa ini adalah sekedar menahan lapar dan dahaga. Artinya, meski tidak memberikan manfaat yang sanagt besar, namun puasa jenis ini sudah bias dinilai cukup karena telah menunaikan kewajiban serta ganjaran terbebas dari azab.

Puasa kedua adalah puasa khusus, yakni selain menahan lapar dan dahaga, orang ini juga menjaga pandangan, lisan kaki, badan serta semua indranya juga berpuasa dari berbuat maksiat kepada Allah SWT, baik secara sembunyi ataupun terang –terangan. Bagi yang mampu berjihad untuk jenis puasa ini maka mereka dijanjikan ganjaran yang berlipat dan tak terhingga.

Sementara kategori puasa yang ketiga adalah puasa paling khusus yang kemungkinan besar hanya mampu dijalankan oleh orang khusus pula. Mereka bukan lagi berpuasa hanya sekedar menahan lapar, dahaga serta puasanya anggota tubuh, tapi sudah pada tahapan menjaga dirinya dari kesibukan memikirkan dunia. Itulah puasa bagi orang yang telah melampaui ikatan ruang dan waktu. Dimana seluruh hidup dan kehidupannya tiada lain kecuali Allah semata.

Dari ketiga kategori tersebut, tiada seorang pun yang dapat menilai kecuali Allah dan diri kita sendiri terhadap kualitas puasa kita masing-masing. Walaupun secara rendah hati kita sering menggolangkan diri kita sebagai orang awam, bukan berarti kita harus memilih golongan pertama. Justru kita dianjurkan berjihad untuk menjadi orang yang puasanya paling khusus.

Kondisi ini hamper sama dengan pengelompokan orang –orang yang beribadah oleh pintu ilmu Nabi, Ali bin Abi Thalib. Ali membedakan ibadah manusia kepada tiga kelas, yakni ibadah orang budak, ibadah pedagang serta ibadah orang merdeka. Ibadah budak karena patuh totalitas kepada Allah, sebab tidak ada jalan lain selain itu, laksana patuhnya budak terhadap tuannya. Sedang ibadah pedagang lebih melihat kepada untung rugi. Artinya, dengan ibadah ia mendapat untung berupa surge, sedang ingkar merugi dengan neraka sebagai akibatnya.

Jenis ibadah yang paling tinggi justru ibadahnya orang merdeka. Sebab, ibadah jenis ini tidak lagi terikat pada ketakutan neraka atau rindukan surge. Tapi seperti  kata Ali bin Abi Thalib, ibadah orang merdeka adalah ibadah kepada Allah karena memang Allahlah yang paling layak disembah. Selamat memilih dan selamat berpuasa.

0 komentar:

Posting Komentar